Bambu; Kayu Untuk Semua
![]() |
Jalan raya di desa Penglipuran |
Ketua Adat Desa Penglipuran, Wayan Supat, mengatakan dari 112 ha luas wilayah desa, sebanyak 45 ha adalah hutan bambu. Hutan ini mengelilingi bagian utara, timur laut dan selatan desa. "Bambu mempunyai nilai ekologis bagi masyarakat ada disini," tutur Wayan, "Misalnya untuk membangun rumah, terutama atap sirap."
![]() |
Rumah warga Penglipuran dari bambu |
Dalam upacara keagamaan, semua bagian bambu baik daun maupun batang sangat berguna sebagai wadah sesaji dan kelepngkapan upacara. Bambu juga bagian dari bangunan adat Bali mulai dari atap, dinding dan peralatan rumah tangga di dalamnya.
![]() |
Bangunan Green School Ubud |
Indonesia, Ketiga Terbanyak
![]() |
Peserta Seminar Bambu di Bali |
Secara nasional angka ekspor bambu sekitar US$ 5,8 juta; terbesar ke Amerika Serikat. Sayangnya saat ini pengelolaan bambu sebagai komoditas masih dipandang sebelah mata. Hal tersebut diungkapkan Desy Ekawati, Koordinator Kerjasama Proyek :Revitalisai Industri Bambu Masyarakat" dengan dukungan International Tropical Timber Organization (ITTO), pada September lalu.
![]() |
Kerajinan Warga Penglipuran |
Kendati belum banyak pihak yang memanfaatkan bambu secara serius, namun di kabupaten Bangli yang menjadi lokasi proyek masyarakatnya sudah dapat dapat menjual bambu sebagai komoditas yang menjanjikan. Contohnya Desa Penglipuran dengan hutan bambu dan kerajinan tangan dari bambu adalah obyek wisata terkenal ke mancanegara. Kabupaten Bangli juga terkenal dengan kerajinan bambu untuk pasar lokal dan ekspor.
Surya Bambu Bali milik entrepreneur muda bernama I Nengah Suwirya, bisa jadi merupakan satu-satunya perusahaan pengolahan bambu di Bali yang menggunakan teknologi laminasi (laminated bamboo) yaitu pengasapan bambu untuk pengawetannya. Teknik ini membuat bambu lebih tahan lama; bisa hingga 30 tahun. Nengah menjual produknya dalam bentuk balok, papan, parket (flooring), dinding, atap, maupun furnitur. Produknya sudah memiliki pasar ekspor di Jepang dan Eropa.
![]() |
Pengasapan Bambu |
Selama ini Nengah bisa memperoleh bahan bakunya dari Kintamani dan Bangli. Apabila pesanan membanjir dan ia kekurangan bahan baku, maka alternatif lain yang masih potensial adalah pulau Sumatera dan Jawa. Green School. sebuah sekolah internasional di Ubud, Bali dengan bangunan-bangunan unik dan berbagai furniturnya yang terbuat dari bambu juga mendatangkan jenis bambu-bambu raksasa dari Jawa Timur.
Begitu luasnya pemanfaatan dan penggunaan bambu namun Indonesia tetap masih tertinggal jauh dari Cina. Areal lahan bambu yang dimiliki penduduk jauh lebih luas daripada milik pemerintah, tetapi Indonesia masih mengimpor tusuk gigi, tusuk sate, sumpit dan dupa dari Cina. Padahal, kata Desy, potensi jenis bambu di Indonesia lebih baik dari Cina. "Cina tidak punya jenis bambu Petung (Dendrocalamus asper) misalnya," tandas Desy. Petung adalah jenis bambu besar dan banyak tersebar di Indonesia; umumnya digunakan untuk bahan konstruksi rumah dan furnitur, sedangkan rebungnya enak untuk dimakan.
![]() |
Dr Anto Rimbawanto |
"Jika dengan cara stek maka bonggol bambu jadi setelah 1 tahun dan baru tumbuh akar minimal setelah 1,5 tahun," urai Anto. "Sedangkan bibit kultur jaringan hanya perlu waktu 8 bulan untuk dipindahkan ke tanah dan sudah berakar kuat."
Tentu saja ini membutuhkan investasi yang tidak murah di awalnya, karena semua peralatan dan pekerjanya harus dalam keadaan streil dan membutuhkan bangunan permanen. Berbeda dengan penanaman tradisional yang di lahan terbuka dan tanpa peralatan khusus. Namun ini dapat menjadi peluang besar bagi industri bambu yang lebih stabil dan bernilai ekonomis. Dengan demikian tidak mustahil paradigma "bambu untuk si miskin" dapat berubah menjadi "bambu untuk si kaya" karena mendatangkan income yang cukup aduhai jumlah rupiahnya.
Kesenjangan dan Dukungan Pemerintah
Di Indonesia pengelolaan bambu belum dikerjakan secara sinergis. Masih ada kesenjangan antara sektor hulu yaitu petani dan penanaman bambu, dengan sektor hilir yaitu pemanfaatan dan industri. "Proyek revitalisasi ini akan melihat dan membangun pengelolaan bambu dari sektor hulu sampai hilir," papar Anto. Bangli dipilih karena penghasil bambu terbesar di Bali dan ada pula industri pengolahannya.
![]() |
Wayan Jepang dan Pohon Bambu Siap Jual |
Namun pemerintah Indoensia sudah turun tangan dengan melakukan semacam gerakan nasional untuk merevitalisasi bambu di Indonesia. Kedubes Indonesia di Belgia memulai dengan melaksanakan World Bamboo Congress pada tahun 2012. "Dubesnya, Arif Havas Oegroseno sendiri yang langsung menjadi penggeraknya," kata Desy.
![]() |
Bambu Hitam |
Foto: Koleksi Pribadi
Komentar
Posting Komentar